PRAKTIKUM KPKT
ACARA II MENGENAL PUPUK
15 JENIS PUPUK
Pupuk merupakan salah satu kunci dari
kesuburan tanah karena berisi unsur hara yang digunakan untuk menggantikan
unsur hara yang diserap oleh tanaman. Pupuk juga menjadi komponen yang penting
dalam usaha meningkatkan hasil pertanian. Berdasarkan sumber bahan
penyusunannya, pupuk digolongkan menjadi 2 golongan yaitu pupuk organik/alami
dan pupuk kimia/sintesis (Dwicaksono et al., 2013). Berdasarkan cara
pemberiannya pupuk dibagi menjadi pupuk akar dan pupuk daun, sedangkan
berdasarkan unsur hara yang dikandungnya pupuk dibagi menjadi pupuk tunggal,
pupuk majemuk, dan pupuk lengkap (Lingga dan Marsono, 2008). Berikut adalah
beberapa contoh pupuk yang digunakan oleh petani:
1. Pupuk
Urea
Sumber:
petrosida-gresik.com
Pupuk urea merupakan pupuk dengan
kandungan nitrogen mencapai 46%, yang merupakan pupuk buatan dan mempunyai
sifat higrokopis ataupun mudah larut dalam air, sehingga dapat diserap cepat
oleh akar tanaman. Selain itu, pupuk urea memiliki sifat yang mudah tercuci
oleh air dan mudah terbakar oleh sinar matahari (Lingga dan Marsono, 2008).
Urea (CO(NH2)2)
apabila terlarut dalam air akan membentuk ion ammonium (NH4+)
(Amanatin dan Nurhidayati, 2013). Kadar air maksimal pada pupuk urea adalah
0,50% atau 0,005. Urea dibuat melalui reaksi amoniak dengan karbon dioksida
yang akan membentuk urea padat, dalam bentuk prill atau granul. Ukuran urea
dalam bentuk prill berkisar antara 1-3 mm, sedangkan dalam bentuk granul
berukuran sekitar 2-4 mm. Pupuk urea berwarna putih untuk non subsidi,
sedangkan untuk pupuk urea bersubsidi berwarna merah muda. Pupuk urea biasanya
dikemas dalam kantong plastik yang kemudian dilapisi karung denga nisi 50 kg
(Petrokimia Gresik, 2019).
2. Pupuk
SP-36
Sumber:
megaeltra.com
Pupuk SP-36 memiliki kadar P2O5
sebesar 36%, memiliki warna abu-abu kehitaman. Pupuk ini memiliki bentuk berupa
butiran atau granul (Lingga dan Marsono, 2008). Menurut Novizan (2002) pupuk
SP-36 terbuat dari phospat alam dan sulfat. Sifatnya agak sulit larut dalam air
dan bereaksi lambat, sehingga lebih sering digunakan sebagai pupuk dasar.
Reaksi kimia dari pupuk ini tergolong netral, tidak higrokopis maupun membakar.
Pupuk SP-36 ini biasanya dikemas dalam
karung dengan ukuran 50 kg. Pupuk SP-36 dapat digunakan untuk semua jenis
tanaman seperti tanaman pangan, hortikultura, ataupun perkebunan. Memiliki
manfaat untuk memenuhi kebutuhan unsur hara fosfor dan cocok digunakan sebagai
pupuk dasar tanaman semusim. Untuk tanaman pupuk SP-36 dapat memacu pertumbuhan
akar, bunga, dan biji, mempercepat masa panen, dan menambah daya tahan tanaman
terhadap gangguan OPT.
3. Pupuk
KCl (Kalium Klorida)
Sumber:
petrokimia-gresik.com
Pupuk KCl (Kalium klorida) memiliki
kandungan K2O sebesar 60%, serta klorida sebesar 46%. Pupuk KCl
memiliki warna merah atau putih dengan bentuk atau tekstur seperti kristal.
Pupuk ini memiliki sifat mudah larut dalam air. Pupuk KCl memiliki sifat dapat
melarut dan membebaskan ion K+ sebagai kation basa, serta pupuk ini
bereaksi netral (mendekati pH 7). Ion K+ akan menukar ion Al3+,
serta bereaksi dengan ion OH- membentuk KOH yang menyebabkan pH
tanah meningkat (Silahooy, 2008).
Pupuk KCl ini biasanya dikemas dengan
menggunakan karung berukuran 50 kg. pupuk KCl cocok digunakan pada berbagai
tanaman yang toleran terhadap unsur klorida dan juga dapat digunakan pada tanag
dengan kadar klorida yang rendah. Pupuk KCl dapat digunakan sebagai pupuk
langsung atau dicampur dengan senyawa nitrogen dan fosfor. Pupuk ini memiliki
manfaat seperti dapat meningkatkan hasil panen, memperkuat batang tanaman
budidaya, dan juga tanaman menjadi lebih tahan terhadap stress dan gangguan
OPT. Pupuk KCl di aplikasikan pada saat tanaman memasuki fase berbunga.
4. Pupuk
ZA
Sumber:
sikumis.com
Pupuk ZA (Zwavelzure amoniak) terbuat dari
gas ammoniak dan asam belerang, yang mengandung N kurang lebih 20,5-21%. Pupuk
ini berbentuk kristal kecil dengan warna putih, abu-abu, biru keabu-abuan atau
kuning. Sifat dari pupuk ZA sedikit higroskopis yang dapat menarik uap air pada
kelembaban 80% dengan suhu 30oC, sehingga harus disimpan di tempat
yang kering.
Reaksi kerja dari pupuk ini tergolong agak
lambat sehingga akar tanaman tidak dapat menyerapnya bersama air tanah. Selain
itu, pupuk ZA juga agak asam, apabila sering digunakan dapat membuat tanah
menjadi asam (Lingga dan Marsono, 2008). Pupuk ini biasanya dikemas menggunkan
karung dengan berat 50 kg. Manfaat pupuk ZA bagi tanaman adalah sebagai sumber
belerang, unsur belerang dapat membantu daun menjadi lebih hijau, meningkatkan
jumlah anakan, memperbaiki warna tanaman.
5. Pupuk
TSP
Sumber:
sentrabudidaya.com
Pupuk TSP memiliki kadar P2O5
sekitar 46-48%, memiliki warna abu-abu. Pupuk ini memiliki bentuk berupa
butiran atau granul dengan sifat mudah larut dalam air (Lingga dan Marsono,
2008). Pupuk TSP memiliki bentuk granul atau butiran dengan warna abu-abu,
tidak mudah larut dalam air, bereaksi dengan lambat, dan tidak higroskopis.
Pupuk TSP memiliki rumus kimia Ca(H2PO4), mengandung Ca
15%.
Pupuk TSP biasanya dikemas menggunakan
karung berukuran 50 kg. Pupuk dapat digunakan sebagai pupuk dasar ataupun pupuk
susulan. Pupuk ini memiliki keunggulan seperti mengandung P tinggi yang
bersifat mudah larut dalam air sehingga cepat tersedia bagi tanaman. Manfaat
dari pupuk TSP misalnya untuk menyusun asam nukleat, berperan penting dalam proses
fotosintesis dan respirasi, merangsang perkembangan akar, dll.
6. Pupuk
rock phosphate
Sumber:
petrokimia-gresik.com
Pupuk ini mengandung P2O5
minimal 28%, dengan kandungan air maksimum sebesar 1,59%. Berwarna kuning atau
abu-abu dikemas menggunakan kemasan plastik dengan berat 50 kg. Sifat dari
pupuk ini adalah lambat larut (slow release). Pupuk ini selain
mengandung unsur fosfat juga mengandung unsur kalsium (Ca). Efisiensi dari
penggunaan pupuk ini ditentukan oleh sifat kelarutan, pH tanah, kelembaban, dan
suhu.
Pupuk rock phosphate dikemas menggunakan
karung dengan ukuran 50 kg. Pupuk ini cocok untuk tanaman tahunan dan tanah
masam. Efisiensi dari penggunaan pupuk ini dipengaruhi oleh sifat kelarutan, pH
tanah, dan suhu.
7. Pupuk
ZK (Kalium Sulfat)
Sumber:
petrokimia-gresik.com
Pupuk kalium sulfat memiliki kandungan
kalium sebesar 50%, sulfur 17%. Pupuk ini memiliki kelebihan seperti sebagai
sumber unsur kalium dan belerang kadar tinggi, aman digunakan untuk semua jenis
tanaman, larut dalam air dan mudah diserap oleh tanaman, dapat dicampur dengan
pupuk lainnya, serta tidak mudah menyerap air (higroskopis). Pupuk kalium
sulfat memiliki bentuk serbuk dengan warna putih.
Pupuk kalium sulfat biasanya dikemas menggunakan
karung dengan berat 50 kg. Kandungan unsur kalium yang tinggi bermanfaar untuk
tanaman yang sensitive terhadap keracunan klorida seperti wortel dan kentang.
Pupuk dapat disimpan lama meskipun kelembaban udara tinggi. Pupuk kalium sulfat
bereaksi masam, apabila digunakan pada tanah dengan pH rendah, akan semakin
menurunkan keasaman dari tanah.
8. Pupuk
NPK phonska
Sumber:
pupuk-kujang.co.id
Pupuk NPK Phonska termasuk ke dalam jenis
pupuk majemuk dimana di dalam pupuk ini mengandung tiga unsur yaitu Nitrogen
15%, Phospat 15%, Kalium 15%, dan Sulfur 10%. Kadar air maksimal pada pupuk ini
adalah sebesar 2%. Pupuk NPK Phonska berbentuk butiran atau granul yang
berwarna merah jambu, bersifat higrokopis sehingga mudah larut dalam air. Pupuk
ini juga mudah siserap oleh tanaman, dan juga memiliki unsur hara yang lengkap.
Pupuk NPK Phonska tersedia dalam 2 ukuran
kemassan yaitu kemasan 20 kg dan kemasan 50 kg. Fungsi dari pupuk NPK Phonska
ini misalnya, dapat memacu pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman, dapat
menguatkan batang sehingga tidak mudah roboh, memacu pertumbuhan akar,
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan OPT, dll.
9. Pupuk
KNO3 (Kalium Nitrat)
Sumber:
benihkita.com
Pupuk KNO3 terdiri dari unsur
hara Nitrogen 15%, Potassium oksida (K2O) 14%, Natrium 18%, dan
Boron 0,05%. Pupuk ini unggul karena selain mengandung makro juga mengandung
unsur mikro seperti boron. Unsur boron memiliki fungsi untuk pembentukan sel,
pencegah mikroorganisme penyakit, dan dapat meningkatkan kualitas tanaman. Pupuk
kalium nitrat mudah larut dalam air dan cukup baik digunakan untuk semua jenis
tanaman karena bersifat tidak meracun.
Pupuk kalium nitrat ini dapat dikemas
menggunakan karung dengan berat 2 kg. Kandungan nitrogen pada pupuk ini tidak
mudah karena dalam bentuk nitrat. Kekurangan dari pupuk ini misalnya mudah
tercuci, sehingga perlu diperhatikan teknik pengaplikasiannya.
Pupuk Dolomit
Sumber:
petrokimia-gresik.com
Pupuk dengan rumus kimia CaCO3.MgCO3
ini merupakan jenis pupuk tunggal yang digunakan untuk menambah unsur hara Mg
dalam tanah. Unsur Mg dan Ca menjadi unsur utama dalam pupuk ini, selain itu
unsur yang lain adalah P, Fe, Mn, dan Si namun dengan jumlah yang sedikit. Kandungan
dari MgO pupuk ini sebesar 18-22%, sedangkan CaO nya sebesar 40%.
Pupuk ini memiliki sifat basa yang apabila
sering digunakan akan menambah atau meningkatkan pH tanah, selain itu pupuk
juga cukup baik untuk larut dalam air (Lingga dan Marsono, 2008). Pupuk dolomit
dapat dikemas menggunakan karung dengan berat 50 kg. Pupuk dolomit memiliki
fungsi untuk menetralkan keasaman tanah atau menaikan pH tanah.
Pupuk NPK
Mutiara
Sumber:
griyatani.com
Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 merupkan pupuk
yang mengandung N, P, dan K yang seimbang, serta mengandung nitrat-nitrogen (NO3),
ammonium-nitrogen (NH4) yang memberikan pertumbuhan tanaman yang
lebih cepat dan hasil yang lebih banyak Selain itu, pupuk ini juga menyediakan
unsur hara kalium yang berperan dalam keseimbangan air dalam sel, bertanggung
jawab dalam produksi dan pembentukan protein, meningkatkan kualitas hasil
produksi baik dari warna, rasa, dan saya simpan. Pupuk ini dikemas menggunakan
karung dengan berat 50 kg.
1 Pupuk Magnesium Sulfat (MgSO4)
Sumber:
sprotan-utama.com
Pupuk magnesium sulfat (MgSO4)
merupakan pupuk makro dengan kandungan unsur hara magnesium oksida dan sulfur
yang penting untuk tanaman. Pupuk ini biasanya berbentuk kristal berwarna
putih, dan memiliki sifat yang larut dalam air. Pupuk ini berguna dalam
membantu fotosintesis dan respirasi karena magnesium sulfat membantu
pembentukan klorofil dan menunjang permeabilitas tanaman, meningkatkan imunitas
tanaman terhadap OPT, meningkatkan produktivitas tanaman, dll.
Pupuk ini cocok untuk digunakan pada
tanaman hortikultura dan perkebunan. Pupuk magnesium sulfat memiliki sifat
mudah larut dalam air dengan baik, dapat diaplikasikan dengan cara dikocor,
ditabur, ataupun leewat irigasi (Dwi, 2019). Pupuk dengan merk cap Pak
Tani ini dikemas menggunakan karung dengan berat 25 kg.
Pupuk
Gandasil D
Sumber:
sentratani.com
Pupuk daun merupakan bahan atau unsur yang
diberikan pada tanaman melalui daun dengan cara penyemprotan atau penyiraman
agar langsung dapat diserap tanaman. Kelebihan dari pupuk daun yaitu penyerapan
haranya lebih cepat dibandingkan pupuk yang diberikan lewat akar tanaman
(Hastuti et al., 2016). Pupuk daun gandasil mengandung unsur
nitrogen (N) 14%, fosfat (P) 12%, kalium (K) 14%, magnesium (Mg) 1%, dan unsur
lainnya seperti mangan (Mn), boron (B), tembaga (Cu), kobalt (Co), dan seng
(Zn) (Lingga dan Marsono, 2008).
Pupuk ini diperuntukan untuk tanaman pada
fase vegetatif atau pada masa pertumbuhan tanaman. Pupuk ini dapat menambah
nutrisi pada pembentukan daun dan merangsang tumbuhnya tunas baru. Pupuk ini
dikemas menggunakan kemasan plastik dengan berat 100 gr.
Pupuk
Growmore
Sumber:
jirifarmstore.com
Pupuk growmore merupakan pupuk majemuk
yang mengandung nitrogen, phospat, dan kalium. Pupuk growmore 32-10-10
merupakan jenis pupuk daun, dengan kandungan nitrogen 32%, phospat 10%, dan
kalium 10%. Pupuk ini berperan terutama pada tanaman berusia muda hingga
dewasa, pada masa vegetatif yang membutuhkan unsur nitrogen dalam jumlah yang
banyak (Ainida, 2019). Pupuk growmore dikemas menggunakan kemasan
botol plastik dengan berat 454 gr. Pupuk berbentuk kristal yang mudah larut
dalam air. Cara penggunaan dari pupuk yaitu dengan cara disemprot melalui daun
atau disiram melalui akar tanaman.
Pupuk Bayfolan
Sumber:
purotani.com
Pupuk bayfolan memiliki kandungan hara
nitrogen sebesar 11%, fosfat 8%, kalium 6%, serta unsur hara lainnya seperti
Fe, Mn, Cu, Zn, Co, dan gelantin. Pupuk bayfolan berbentuk cair, biasanya
digunakan untuk tanaman hortikultura, tanaman hias, tanaman perkebunan. Dosis
yang dianjurkan dalam penggunaan pupuk bayfolan ini adalah dengan mencampurkan
2 mL pupuk ke dalam 1 L air. Pupuk dikemas menggunakan botol plastik karena
berbentuk cair, dengan isi 250 mL atau 500 mL.
Pupuk bayfolan sebaiknya diaplikasikan
pada pagi hari dan sore hari, dibagian bawah daun. Pupuk sebaiknya tidak
diaplikasikan pada saat hujan karena dapat mengurangi efektivitas penyerapan
dan juga pada saat udara panas karena konsentrasi larutan pupuk yang sampai ke
daun dapat meningkat dan berakibat terbakarnya daun tanaman (Ainida, 2019).
DAFTAR
PUSTAKA
Ainida.
2019. Kegunaan Pupuk Growmore dan Cara Menggunakannya. <https://ilmubudidaya.com/kegunaan-pupuk-growmore>
. Diakses pada 8 November 2020.
Ainida.
2019. Kegunaan Pupuk Bayfolan dan Cara Menggunakannya. <https://ilmubudidaya.com/kegunaan-pupuk-bayfolan
>. Diakses pada 8 November 2020.
Amanatin,
D. R., dan T. Nurhidayati. 2013. Pengaruh kombinasi konsentrasi media ekstrak
tauge (MET) dengan pupuk urea terhadap kadar protein Spirulina sp.
Jurnal Sains dan Seni Pomits 2(2): 182-185.
Anonim. 2017. Tentang Produk Urea. <https://www.pupukkaltim.com/id/produk-distribusi-tentang-produk>. Diakses pada 7 November 2020.
Anonim. 2019. Urea. < https://petrokimia-gresik.com/product/pupuk-urea?hl=en>. Diakses pada 7 November 2020.
Anonim. 2015. Rock Phosphate Bumi Ijo. < http://www.lautan-luas.com/id/industries/products/rock-phosphate-of-bumi-ijo >. Diakses pada 7 November 2020.
Anonim. 2019. Pupuk Kalium Sulfat. < https://petrokimia-gresik.com/product/pupuk-zk >. Diakses pada 7 November 2020.
Anonim. 2020. Pupuk KNO3 Merah. <https://www.benihkita.com/pupuk-kno3-merah-pembungaan-dan-pembuahan-pak-tani-2kg/>. Diakses pada 13 November 2020.
Anonim. 2019. NPK Mutiara 16-16-16. <https://www.meroketetapjaya.com/product/npk-mutiara-161616 >. Diakses pada 13 November 2020.
Anonim. 2020. Pupuk SP-36. < https://megaeltra.com/sp-36/>. Diakses pada 13 November 2020.
Anonim. 2019. Manfaat Pupuk KCl. < http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88281/Manfaat-Pupuk-Kcl/>. Diakses pada 13 November 2020.
Anonim. 2020. Amonium Sulfate.< https://pupukmahkota.co.id/produk/pupuk_tunggal_makro/za.html>
< https://dosenpertanian.com/pengertian-pupuk-tsp/>. Diakses pada 13 November 2020.
Dwi,
D. 2019. Kegunaan Pupuk Magnesium Sulfat bagi Tanaman dan Cara Menggunakannya.
< https://ilmubudidaya.com/kegunaan-pupuk-magnesium-sulfat-bagi-tanaman-dan-cara-menggunakannya>
. Diakses pada 8 November 2020.
Dwicaksono,
M. R. B., B. Suharto, dan L. D. Susanawati. 2013. Pengaruh penambahan Effective
Microorganisms pada limbah cair industri perikanan terhadap kualitas pupuk
cair organik. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan 1(1): 7-11.
Hastuti,
W., E. Prihastanti, S. Haryanti, dan A. Subagio. 2016. Pemberian kombinasi
pupuk daun gandasil dengan pupuk nano-silika terhadap pertumbuhan bibit
mangrove (Bruguiera gymnorrhiza). Jurnal Biologi 5(2): 38-48.
Lingga,
P., dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Novizan.
2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Silahooy, C. 2008. Efek pupuk KCl dan SP-36
terhadap kalium tersedia, serapan kalium dan hasil kacang tanah (Arachis
hypogaea L.) pada tanah brunizem. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian
Journal of Agronomy) 36(2): 126-132.
Alfian Dyah Mandiriani
18/430382/PN/15699
Golongan B3